News on MRT Jakarta

the unofficial blog of MRT Jakarta Projects

Archive for the ‘Koran Sindo’ Category

Jepang Pinjamkan USD450 Juta untuk MRT

leave a comment »

JAKARTA (SINDO) – Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) memberikan pinjaman USD450 juta untuk konstruksi mass rapid transit (MRT) jalur Lebak Bulus– Dukuh Atas sepanjang 14,5 km, yang segera dilaksanakan pada 2010.Pinjaman tersebut akan diserahkan secara resmi pada Maret 2009. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan,perwakilan dari Negeri Sakura tersebut juga menyepakati pembentukan tim studi kelayakan gabungan pada akhir Desember.Tim tersebut akan mereviu jalur Dukuh Atas– Kota yang waktu pengerjaannya belum dapat dipastikan.

”Kita selesaikan dulu sampai Dukuh Atas,”kata Fauzi Bowo kemarin. MRT yang akan segera dibangun ini akan menghubungkan Lebak Bulus di Jakarta Selatan dengan Dukuh Atas di Jakarta Pusat. Pada jam padat kendaraan dibutuhkan waktu 1–2 jam dari Jakarta Selatan menuju Jakarta Pusat.Namun jika MRT ini beroperasi maka hanya diperlukan 30 menit untuk mencapai Lebak Bulus dan Dukuh Atas.

Sebelumnya,Jepang telah memberikan dana hibah sebesar USD17 juta untuk pembentukan PT MRT dan studi kelayakan.Berdasarkan data, tahap konstruksi akan dilaksanakan pada 2010– 2015. Untuk proses pengembalian modal, yaitu pada 2016–2025 dan tahap mendapat keuntungan pada 2026– 2055, laba bersih MRT diproyeksikan mencapai Rp13 triliun.

Fauzi melanjutkan, untuk jalur Dukuh Atas–Kota diperkirakan titik persimpangannya di Wisma Dharmala,Tanah Abang, sedangkan perpindahanpenumpangdi Terminal Pulogadung.Sementara jalur bawah tanah (underground) Lebak Bulus–Dukuh Atas berada di Jalan Dr Satrio,Tebet, Jakarta Selatan hingga Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

”Jalur Dukuh Atas– Kota itu sebetulnya jalur blue line monorel yang kita upgrade,”ujarnya. Ketua Institut Studi Transportasi Jakarta Darmaningtyas menjelaskan, studi kelayakan yang dilakukan pemprov harus membahas mengenai tingkat kemampuan membayar masyarakat agar tarif yang akan ditetapkan tidak menjadi konflik.

Menurutnya, biaya operasional MRT sangat tinggi,maka itu di negara lain ongkos penumpang dibuat tinggi daripada sarana transportasi lain.”Oleh karena itu,pemerintah pun harus siap merugi karena subsidi yang dikeluarkan tidak akan sebanding dengan pendapatan,” tandasnya.

Pemprov pun harus melakukan sosialisasi agar masyarakat secara sadar mau pindah ke MRT daripada kendaraan pribadi. Jaringan listrik juga harus diperhatikan karena tersedianya listrik adalah urat nadi beroperasinya MRT ini. (neneng zubaidah)

Source: Koran Sindo

Written by jakartamrt

November 26, 2008 at 2:35 am